Dia, Perempuan
11 Januari 2022
Aku
menulis ini ketika sore hari. Ketika hujan sedang deras membasuh bumi. Ketika listrik
sudah siuman dari tidurnya yang panjang.
Sore
yang syahdu ini, aku akan bercerita padamu tentang cinta: yang dahsyat ketika melanda,
dan yang patah seketika. Ceritanya mungkin agak klise, tapi begitulah cinta,
seperti kata patkay, deritanya tiada akhir.
Barusan,
penyimpanan hapeku penuh. Ini sebetulnya notif harian dan selalu bisa selesai
dengan menghapus beberapa berkas. Tetapi kasus kali ini agak lain, aku merasa
seluruh foto yang tidak penting sudah nihil. Hingga kemudian aku mulai menggali
lagi foto-foto lama. Dan betapa terkejutnya aku mengetahui sebagian kenangan
dalam foto adalah tentang dia.
Dia.
Dia adalah seorang perempuan langka yang kujumpai dalam sebuah siang yang
panas. Senyumnya adalah keteduhan. Melihatnya adalah melihat purnama di antara
sepanjang malam musim hujan. Ah, mengingatnya mengharuskanku membawaku ke titik
itu lagi.
Aku
tidak ingin bertele-tele, ingin kupersingkat saja ceritanya. Sejujurnya, aku
mencintainya. Dia tahu aku mencintainya. Tapi aku tidak lagi mencintainya
sekarang. Bukan sebab apa-apa. Tugasku mencintainya sudah selesai ketika dia
memutuskan untuk menjalin hubungan dengan seseorang. Dan kami masih berkawan
dengan baik.
Aku
pernah patah hati, tetapi dalam waktu yang relatif singkat. Banyak hal yang
membuatku memaklumi keputusannya. Tetapi bagaimanapun, cerita itu terlalu
dahsyat untuk dikenang. Aku sudah berdamai. Dan kami memang tidak pernah
bertengkar. Jika ada sebutan yang pantas, mungkin sebutan kisah ini ialah cinta
yang tak tersampaikan. Bukan berhenti pada kata itu, namun ada tambahannya:
cinta yang tak tersampaiakan, dan memang sengaja tak disampaikan.
Aku
sama sekali tidak menyesal belum pernah mengungkapkan keterusterangan. Tetapi
bagiku, mencintainya sudah merupakan hal besar dan dahsyat. Teman-teman dekatku
tahu, aku tidak mudah jatuh cinta. Dan mengetahui aku bisa jatuh cinta
sedahsyat itu, itu luar biasa. Kuakui, perempuan itu berhasil menjadi sangat
berwibawa di hadapanku. Dia hebat, dia sanggup membuat seseorang yang sulit
jatuh cinta, bisa jatuh cinta, jatuh sejatuh-jatuhnya.
0 Respon