Malam ini cukup tenang, dan memang tenang. Mudah sekali bagi saya mendengar suara-suara jangkrik yang saya yakini, tak terbersit sedikitpun dibenak kalian dimanakah jangkrik itu berada.
Aku mampu menangkap nuansa tenang malam ini tak lain dan tak bukan sebab hati dan jiwa saya juga sedang tenang. Saya terlambat menyadari, hati dan jiwa adalah cahaya. Suguhan keindahan bagaimanapun tak akan terlihat jika tak ada cahaya di sana. Seperti langit, meski aslinya biru, yang kau lihat malam ini langit itu ya hitam. Hitam, sebab tak ada cahaya.
Ya, hati dan jiwa memang seharusnya selalu tenang. 'seharusnya', sebab yang saya rasakan selama ini kebalikan dari yang seharusnya. Ada pikiran-pikiran negatif yang sering saya selipkan dipikiran.
Tetapi malam ini, juga saya harap malam-malam selanjutnya, dengan kesadaran yang terlambat itu, hati dan jiwaku akan tenang selalu.
Dan kau, kalian, rasanya juga perlu tenang dan senang. Ada satu hal yang ingin kuberitahu, satu hal yang menjadi alasan kenapa malam ini begitu tenang bagi saya. Sebentar lagi saya sembuh. Ya... sembuh. Sesuatu yang kau, kalian doakan selama ini pada saya.
Sambutlah...