Namanya Dian Rismawati, ketua IPPNU yang tiap kali foto, selalu berharap hasil jepretannya tidak nampak gemuk. Memang, sebenarnya kawan saya ini badannya proporsional, hanya, akan terlihat gembil jika difoto dari sudut-sudut tertentu.
Oke, lupakan soal itu. Saya mau bercerita kisah yang membuat barusan saya tertawa. Begini ceritanya.
Tiap kali ada hari-hari penting, atau, tiap ada pengumuman, kami sebagai pengurus organisasi selalu membuat konten ucapan melalui grafis. Untuk urusan ini biasanya digarap kalau tidak saya, ya Zilin.
Sebetulnya saya ingin membuat ucapan grafis seperti biasa, dengan template yang sudah saya biasa pakai, namun, Zilin yang kebetulan bakda maghrib tadi ke rumah saya, memperlihatkan kalau ia sedang bikin grafis ucapan Idul Adha. Baguslah, saya tidak perlu repot-repot membuat.
Setelah grafis itu selesai, Zilin mengirim hasilnya ke saya dan menyuruh untuk mengunggahnya di grub wasap. Wasap masuk dari zilin, dan saya lihatlah hasil grafisnya: sebuah ucapan Selamat Idul Adha didampingi foto Marzuqon dan Dian selaku ketua. Begini fotonya.
Sebagai seorang yang ehm, cukup mengenal Dian, saya punya firasat kalau Dian bakal tidak puas dengan foto dirinya di grafis tersebut. Japrilah saya dengan kawan saya ini. Apakah mau ganti foto? Mumpung saya belum mengunggahnya.
Ternyata, pertanyaan ini membuat saya jadi tahu, terpampangnya wajah Dian di sana, terselip banyak drama merepotkan dan membuatnya kesal, begitu katanya. Sudah, biar kebih jelas beginilah screenshot percakapannya. Saya ngakak.
Usut punya usut, Dian kesal karena ia sudah foto banyak sekali dan tidak ada satupun yang diterima Zilin. Tiap kali Dian mengirim foto lewat wasap ke Zilin, selalu saja disuruh ngulang karena Zilin kesulitan mengedit. Sampai-sampai, foto-fotonya sampai puluhan ini. Hahaha.
Banyak sekali bukan? Wkwk
Tapi dipikir-pikir, kenapa perlu ada foto Dian sih di grafisnya. Mengapa gak foto sapi atau kambing saja, kan Idul Adha identik dengan kurban.
Gara-gara itu, saya tidak tega mengunggahnya. Dan malah menyuruh balik Zilin. Yo bagaimana ya, saya tahu, di foto itu Dian tidak terlihat cantik. Dan biasanya, bisa uring-uringan tuh dia. Dan benar, grafis itu sudah menyebar dan menjadi story rekan-rekanita.
Kalau sudah demikian, saya hanya bisa ngalem. Dian Rismawati, kamu cantik kok. Tenan lho. Senyum dong, jangan kesal lagi.