Sensasi Membaca Tulisan Lama
![]() |
Ambil Gambar di pixabay.com |
Saya suka menulis sejak akhir ketika masa MA. Sewaktu saya tergila-gila pada buku yang kemudian menjadikan saya jatuh cinta pada membaca: buku berjudul Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono. Buku yang saya temukan ketika main ke perpustakaan SMP NU Karangdadap.
Saya masih ingat betul awal-awal ketika mulai menulis. Dengan penuh antusias saya mencoba merangkai kata, sebelum akhirnya memukul-mukul kepala setelah mengerti kalau menulis bukan perkara yang mudah. Namun saat itu, didorong oleh keinginan, saya selalu berusaha menulis, sejelek apapun itu. Maka jangan heran kalau kemudian lembaran tulisan menjadi bertumpuk-tumpuk. Meski kemudian saya buang karena terasa sangat jelek ketika saya membacanya kembali. Adalah aib kalau tulisan itu sengaja atau tidak sengaja dibaca oleh adik saya atau siapapun itu
Saat saya menulis tulisan ini, saya baru saja membaca tulisan lama saya yang masih tersisa. Termasuk tulisan lama di blog ini. Ada sejarah kepenulisan yang saya buat diam-diam di blog ini. Kadangkala membacanya kembali membuat saya merasa bangga, namun kadangkala sebaliknya, tulisan terasa aneh. Namun biarlah, artinya ada proses yang bisa saya lihat di blog ini. Barangkali juga, kelak saya melihat tulisan ini dengan perasaan aneh, dimana tulisan saya ternyata kok tidak bagus dibaca.
Sedari dulu, saya selalu berharap bertambahnya waktu makin meningkatkan kualitas tulisan saya. Namun sampai sejauh ini, saya tidak bisa membandingkan kualitas tulisan antara dulu dan sekarang. Saya bahkan merasa kualitasnya stagnan, tidak bertambah dan tidak berkurang. Kecuali perubahan dalam kecepatan menulis. Jika dulu perlu waktu agak lama menyelesaikan satu tulisan, sekarang saya sudah bisa menyingkronkan apa yang ada dipikiran untuk secara otomatis nyambung dengan tangan sehingga lebih cepat menyelesaikan satu tulisan. Misalnya sekarang ketika saya menulis tulisan ini, saya menulisnya langsung di blogger tanpa perlu banyak edit.
Saya selalu percaya jika menulis menjadi aktivitas rutin setiap hari, maka dengan sendirinya kemampuan menulis akan berkembang. Saya sudah mengalami hal itu saat ini. Sayangnya, beberapa waktu sebelum ini saya jarang menulis, apalagi di blog. Melihat performa yang menurun itulah, saya ingin membuka kebiasaan itu kembali melalui tulisan ini. Tulisan pertama setelah sekian lama tidak lagi menulis. Tulisan yang saya tulis spontan untuk mengukur apakah saya masih punya kemampuan itu.
Begitulah saya mencoba untuk merutinkan hal yang tidak lagi menjadi rutinan. Dengan membaca tulisan lama, menggiring saya untuk malu. Kalau dulu saja saya bisa begitu, maka seharusnya hari ini melebihi itu.
0 Respon