Persamaan Eko dan Prabowo

by - September 05, 2021

eko imaduddin

Pemilihan ketua IPNU Kebonrowopucang kemarin meninggalkan kisah menarik. Sulit untuk memastikan apakah ini kisah kekalahan atau kemenangan. Sebab kalah dan menang, rasanya bukan sebuah nilai lagi.

Untuk ketiga kalinya, Eko Imaduddin, gagal menjadi ketua IPNU dan hanya sukses bertengger sebagai runner-up. Tahun ini, ia harus kalah oleh pria hemat, cermat, dan bersahaja dari Rowobulus Tengah dengan selisih satu poin. Dua tahun sebelumnya, ia juga kalah oleh sedulurnya sendiri, lord Marzuqon. Dan dua tahun sebelumnya lagi, kalau tidak salah ingat, ia di bawah perolehan jonjang Fajar.

Rasa-rasanya, catatan tersebut mengingatkan kita kepada sosok seorang Bapak Prabowo Subiyanto. Mari kita semua setujui hal itu. Seperti yang kita tahu, bapak Prabowo, maju mencalonkan diri dalam kontestasi pemilihan presiden sebanyak tiga kali, yakni tahun 2009, 2014, dan 2019. Dan seperti Eko, tiga kalinya pula beliau gagal menduduki kursi utama.

Tapi hal itu bukan sebuah masalah bagi mereka. Prabowo tetap berpolitik dan bahkan kini ditunjuk Pak Jokowi memimpin Menteri Pertahanan. Sementara Eko, tetap menjadi manusia biasa dan bahkan kini ditunjuk dirinya sendiri untuk mempertahankan mantan terbaiknya sekalipun pasti tidak bisa.

Sebentar. Kita sepertinya sudah terlalu lancang dan berlebihan menyamakan Eko dengan Prabowo. Eko bagaimanapun tetap Eko. Dan Prabowo bagaimanapun tetap Prabowo. Keduanya lebih banyak perbedaannya daripada kesamaannya. Prabowo kaya, Eko biasa saja. Prabowo Menteri Pertahanan, Eko Banser kebanggaan. Jajaran Prabowo rombongan TNI, sedangkan Eko hanya punya Puji Rosaini. Gap-nya terlalu jauh. Sungguh, kita benar-benar sudah terlalu lancang menyamakan keduanya, kasihan Pak Prabowo-nya.

Sudah-sudah. Lebih baik kita fokus berbicara soal Eko saja.

Bagi yang mengenal Eko pasti paham betul kalau Eko sudah lama berkiprah dalam organisasi IPNU Kebonrowopucang. Saking aktifnya, pria yang mengaku berusia 25 tahun ini selalu menjadi tangan kanan kepercayaan ketua.

Terhitung sudah tiga periode ia menjadi andalan ketua dalam berbagai urusan. Dimulai ketika era-nya Pak ustad Muhaimin, berlanjut Jonjang fajar, dan terakhir, Lord marzuqon, dan masih akan tetap dipercaya sampai akhir jaman, percayalah.

Pokoknya, apapun urusannya, ketika ada Eko, seperti sudah jaminan oye. Sebutkan saja apa kebutuhannya: mbagi undangan, nembung tempat, rekomendasi makanan, negosiasi ketika ada permasalahan, juru bicara kegiatan, narik proposal, dan apapun jenisnya, ia bisa dan lihai.

Hal itu yang membuat kita yakin, Eko memang tidak pantas disamakan dengan Prabowo, namun, ia pantas disamakan dengan sosok lord Luhut Binsar Panjaitan.

Bagaimana? Setuju?

You May Also Like

4 Respon

  1. Tips nya apa niehhh😅🤣mantapp

    BalasHapus
  2. Tadi udah ngetik panjang x lebar gagal keupload karena lupa password akun email
    Intinya semoga beliau (eko imaduddin) diberikan ketabahan karena dana kampanyenya selama ini belum membuahkan hasil

    BalasHapus