Cuap-cuap Bebas Aja
Aku sudah lama tidak lagi menulis. Mungkin nyaris sebulan lamanya. Apalagi hari-hari kemarin aku disibukkan dengan kegiatan organisasi. Benar-benar tidak ada waktu jeda untuk mengoreksi apa yang selama ini terjadi.
Ada yang salah dalam diriku. Aku tahu itu. Aku tahu itu sejak waktu-waktu ketika aku tidak produktif lagi untuk melakukan kebiasaan-kebiasaan baik.
Aku baru bisa dengan jernih menyadarinya sekarang. Aku sengaja mengambil malam ini untuk tidak melakukan apapun. Aku di kamar, aku menulis, sementara itu aku pasrahkan perasaanku bereaksi apa saja tanpa dibuat-buat.
Yang aku sadari pertama adalah hilangnya fokus untuk menjadi apa yang aku inginkan. Aku ingin tubuhku sehat, pikiranku cerdas, perasaanku jeli. Kehilangan fokus menjadikanku malas membaca, malas merangkai kata, dan melas belajar apa saja.
Kedua, aku merasa tidak punya ruang untuk merdeka berekspresi. Dulu, ketika aku dilanda perasaan tersembunyi maupun terdalam, aku selalu lari ke Twitter dan mencurahkan semua di sana. Berharap tidak ada yang tahu. Namun kini, mutualanku adalah teman-temanku. Ada magnet yang selalu menarik jariku ketika ingin sambat di sana lagi. Seolah magnet itu berkata: jangan... jangan... temanmu lihat.
Aku menduga itu pula yang membuatku sudah jarang lagi menulis. Memang ini bertolak belakang dengan tujuanku menulis yang dulu. Dulu aku menulis karena ingin dibaca. Aku memostingnya di fesbuk, sw, ige, dan blog.
Tapi setelah dipikir-pikir, tujuanku menulis belakangan ini lebih untuk mencurahkan isi hati. Tulisan yang lebih murni. Itulah alasan sehingga aku tidak sering menulis karena takut orang lain tahu apa yang aku rasakan. Aneh ya, padahal tidak semua tulisanku aib juga.
Karena itu, aku jadi punya solusi sekarang. Jika Twitter, Ig, sw, FB, sudah tidak lagi privasi, satu-satunya caraku bisa berekspresi dengan bebas adalah menulis di blog ini. Aku sangat yakin tidak akan ada yang membaca tulisan-tulisanku di sini ke depan.
Oke fix. Blog ini akan sepenuhnya jadi tempat curhatku sekarang. Aku tidak lagi ingin berpikir apakah tulisanku bagus atau tidak, yang terpenting apa yang ada di kepala, peristiwa yang terjadi dan terlewati, sanggup aku abadikan dengan baik. Plong. Lega.
Untuk malam ini, mungkin itu saja. Awal mulai yang baik. Good night.
0 Respon