Sebuah alasan untuk tetap menulis
Kalau ada yang memperhatikan, beberapa hari ini saya jarang menulis bahkan tidak menulis sama sekali. Sungguh, catatan yang kurang menyenangkan.
Karena malas, saya hampir lupa bagaimana memulai menulis kembali. Saya baru tersadar setelah saya merasakan ada yang kurang dalam kehidupan saya. Berasa hambar, kering, penuh gersang. Tak saya rasakan kesegaran seperti yang saya rasakan sewaktu sedang rajin-rajinnya menulis.
Tertemukanlah bahwa perasaan aneh itu sebab saya tak menulis akhir-akhir ini.
Saya merasa, antara saya dan aktivitas menulis sudah terjalin hubungan yang saling berkaitan. Apa ya... Menulis sudah menjadi passion saya. Soalnya begini, tiap kali menulis saya merasa benar-benar hidup. Juga sebaliknya, kalau tak menulis, saya seperti tak hidup, tak semangat, hilang arah. Mati.
Saya tidak bohong, memang begitulah yang saya rasakan. Terkesan alay memang. Tetapi asli.
Ramadhan ini saya agak menyia-nyiakan momen bagus untuk nulis. Puasa, dengan segenap waktu luangnya pada diri saya, seharusnya menjadi waktu produktif-produktifnya menulis. Tapi tidak, saya malas sekali menulis.
Hingga kemudian sampailah pada malam ini. Saya teringat kalau malam ini malam ke-26 Ramadhan, beberapa hari menjelang lebaran. Terbersitlah tanya dalam diri saya, mau kerja apakah setelah Lebaran ini.
Sejak muncul pertanyaan itu, saya jadi bingung. Mikir. Apa ceruk yang bisa saya tempati, sementara saya tak punya keahlian apapun. Artinya, saya tak punya pandangan setelah lebaran ini. Sialan.
Berawal dari itulah saya kembali ingat, bahwa saya bisa menulis. Saya harus memulai menulis lagi dan menempa sekeras mungkin supaya menulis itulah yang nantinya jadi pekerjaan saya. Saya tak punya pilihan lain.
Karena itulah saya menyesal baru menyadari hal ini, coba kalau saya sadari ini sedari awal, maka sekarang mungkin sudah berada pada posisi yang lebih dari apa yang saya baru impikan sekarang.
Diluar dari semua itu, maka terbukti sudah, tak ada pilihan lain bagi saya selain kembali rajin menulis.
Saya akan kembali rajin menulis kembali. Terlebih kesembuhan saya, menambah semangat untuk mewujudkan harapan itu.
Saya akan kembali menulis. Saya akan kembali ngeblog. Dan saya hidup kembali.
0 Respon