Soft Selling, Teknik Jualan yang Harus Dilakukan Kawan-kawan Saya yang Kalau Jualan di Facebook Ntritil dan Ndugali

by - September 13, 2018




Jack Ma kalau tidak salah pernah bilang kalau saat ini adalah waktu terbaik dalam abad ini. Alasan utamanya tentu adanya internet yang berkembang semakin pesat. Internet bahkan telah masuk dalam setiap lini kehidupan.

Sampean tentu melihat sekarang jamannya serba online; ojek online, bisnis online, dan mungkin juga pacaran online. Yang elde’eran hayo ngaku?

Kenyataan ini tak bisa dihindarkan dalam masyarakat. Mau tidak mau kita harus mengkuti arus. Maka tak heran ada sedikit kecemburuan yang menimbulkan adanya sedikit gesekan karena perubahan ini. Perseteruan ojok online dan ojek pangkalan misalnya. Perseteran antara yang mengikuti perubahan dengan yang tidak ikut perubahan.

Melihat kenyataan demikian, mau tak mau saya juga ingin mengalir bersama perubahan yang sangat cepat ini. Sepertinya saya pernah mengutarakan kalau saya ingin menjalankan bisnis online. Ya, saya merasa ceruk ini punya peluang yang sangat besar. Banyak kawan-kawan saya sudah mempraktekkannya. Buktinya, tiap hari kerjaannya hanya mosting mosting dan mosting produk.

Namun sampai tulisan ini dibuat, saya sama sekali belum nyak-nyuk sedikitpun tentang dodolan. Sebelum saya benar-benar berkecimpung dalam bisnis ini, saya harus menemukan dulu orang yang akan menjadi mentor nantinya. Saya masih mencari siapa yang kira-kira bisa mengajari saya dodolan, bukan saja dodolan biasa, namun sampai masuk dan menguasai di tempat-tempat marketplace. Semua butuh proses.

Meski begitu saya juga diam-diam mempelajari trik pemasaran di internet. Setidaknya saya sedikit tahu hal itu. Bahkan sekarang pun saya tahu cara apa yang tepat untuk menjual produk memanfaatkan kemampuan menulis saya. Cara ini belum dilakukan sama kawan-kawan saya, dan kalau saya amalkan nantinya besar kemungkinan akan banyak yang closing. Cara tersebut adalah metode jualan dengan soft selling. Bentuk yang seperti apakah itu dan kenapa saya bisa menemukan cara ini. Berikut ceritanya;

Kemarin itu saya melamar kerja menulis freelance yang saya dapat infonya dari olx. Ketika saya hubungi kontak yang bersangkutan, saya diwajibkan untuk mengikuti tes menulis. Ndilalah, tes yang diberikan adalah menulis artikel soft selling. Dari sanalah saya mengerti apa itu soft selling. Berawal dari penemuan ilmu soft selling itu, saya akhirnya cari tahu banyak mengenai soft selling. Saya lalu paham sekarang.

Begini, soft selling itu adalah metode jualan dengan cara yang samar. Ini penjelasan versi saya tentunya. Lebih mudahnya saya bandingkan dengan cara satunya yang banyak digunakan orang yaitu hard selling. Kalau hard selling itu jualan lansung, to the poin. Soft selling jualan secara halus. Dalam artian tidak langsung ujug-ujug jualan, namun ada pengantarnya. Pengantar disini bukanlah basa-basi.

Sampeyan pasti pernah lihat kan temenmu jualan di facebook: ayo sis disorder, jual mantan, 25 juta saja. Iya kan. Nah itu hard selling. Teknik ini kalau ditempatkan di facebook bagi saya cukup mboseni dan ndugali. Kita fesbukan kan mau scroll status-status kawan kita, kalau dikit-dikit temunya postingan iklan ya jangan heran kalau jari ini mengeklik tulisan unfriend. Iya tho? Untuk jualan di fesbuk menurut saya cocoknya soft selling.

Lalu seperti apa contohnya?

Sayang, penulis sendiri hanya bisa menjelaskan saja dan belum bisa mempraktekan. Ha wong saya ini belum jualan kok ya. Kalau mau lihat ya nanti, kalau saya sudah jualan. Tapi kapan? Sudah, simpan dulu ig saya, @anamsy atau fesbuk saya anam sy. Tapi inget lho ya, kalau berteman dengan saya jangan ntritil posting dodolan terus. Tetap menjaga marwah fesbuk sebagai medsos.

Terakhir, kalau sampayan punya rekomendasi guru dodolan, kabari saya ya. Terimakasih lho ini.




You May Also Like

0 Respon