Perempuan yang (Pernah) Kucintai
Kemarin malam, aku bertemu dengan perempuan yang kucintai
dalam sebuah forum diskusi organisasi. Kalau tidak berlebihan menyimpulkan, ia
agak genit malam itu. Kegenitan yang sengaja dimunculkan untuk memberi sinyal
bahwa ia sedang bahagia.
Dan benar saja, dalam kesempatan yang nisbi singkat, ia
bercerita kalau beberapa hari belakangan ia memang sering kencan dengan mas
pacar. Pacar yang menurut pengakuannya, akan dijadikan pendamping hidup.
Lupakan soal itu. Yang menjadi sorot pertanyaanku adalah: aku
yakin sekali ia tahu kalau aku mencintainya, namun kenapa justru kabar hubungannya
tanpa ragu ia ceritakan padaku begitu saja. Sungguh, aku pikir, ia telah keterlaluan
untuk meyakini kalau aku bisa bahagia melihat ia bahagia dengan pilihannya. Kenyataanya?
Entahlah.
Yang patah, tumbuh. Yang tumbuh, sudah dipatahkan lagi. Untungnya,
ada sahabat yang datang di waktu tepat menyirami prosesku untuk bersama
bertumbuh.
Setidaknya, jika memang aku tidak bisa lagi jatuh cinta, aku
bisa menumbuhkan cinta.
0 Respon