Ojo Dibanding-bandingke, Beda Start Beda Finish

by - Januari 04, 2024


Kenapa dalam beberapa olahraga tertentu semisal tinju, moto gp, bela diri, ada kelas-kelasnya? Kenapa tidak disatukan saja. Karena biar setara dan berimbang. Tidak mungkin dalam pertandingan tinju seseorang di kelas berat (91 kg) melawan seseorang di kelas menengah (72 kg).

Keberimbangan itulah yang membuat pertandingan menjadi adil. Nah, biasanya, kita sering melihat hidup ini seperti pertandingan dengan orang lain. Yang pada akhirnya membuat kita merasa menjadi insecure, overthinking, dan paling bahaya, membuat kita merasa gagal menjadi manusia.

Padahal kita tahu, hidup bukan sebuah pertandingan. Seseorang di umur sekarang bisa jadi sudah menikah dan punya rumah. Namun di saat bersamaan, ada orang di umur yang sama masih berusaha untuk melunasi hutang-hutang. Ini tidak bisa diperbandingkan, sebab, di luar yang tampak, ada beberapa aspek yang tak terlihat: latar belakang yang berbeda, pendidikan, privilege, keberuntungan, dan lain-lainnya.

Faktanya, setiap orang tidak ada yang sama dengan yang lain. Karena itu tidak adil jika dibanding-bandingkan. Jika mau adil, yang paling tepat, adalah membandingkan dengan diri sendiri di masa lalu. Kita mungkin tidak lebih baik jika dibanding yang lain, tapi kita bisa jadi lebih baik dan lebih berkembang dibanding diri kita yang dahulu.

Yang perlu kita ingat, start yang berbeda, beda pula garis finish-nya. 

Eits, tapi jangan lupa juga untuk belajar dari Arsenal. Start yang bagus, tidak menjamin bertengger di posisi satu. Nah apalagi yang start-nga jelek. Mon maap oh emyu dan celsi.



You May Also Like

0 Respon