Siapapun Presidennya, Minumnya Tetap Es Teh
Beberapa orang senang sekali minum es teh. Saya punya teman yang dalam keadaan apapun, es teh selalu tampil terdepan. Dalam sehari, dua sampai empat gelas bisa ditandaskan. Belum afdol kalau belum minum es teh.
Belakangan ini, es teh sedang menduduki peringkat pertama sebagai minuman paling dicari. Di pinggir jalan, penjual es teh bisa ditemukan dengan mudah. Bahkan kalau kita kelewatan untuk membeli es teh di satu tempat, kita bisa menjumpai penjual es teh lain beberapa meter setelahnya. Ajib sekali.
Fenomena menjamurnya penjual es teh ini tidak terlepas dari kondisi cuaca Indonesia belakangan ini yang panas sekali. Pada bulan November Desember, suhu bisa mencapai 37 derajat.
Sepertinya, rakyat Indonesia setuju, siapapun pilihan presidennya, minumnya tetap es teh.
Eits, tapi bagi saya yang tidak suka es, fenomena menjamurnya penjual es teh sama sekali tidak punya pengaruh apapun.
Saya memang tidak suka es secara umum. Saya lebih sering minum teh hangat. Tapi ada beberapa waktu pengecualian. Sepanjang ingatan saya, saya berani minum es dengan ketentuan sebagai berikut.
1. Bukan jenis es yang berwarna tidak masuk akal seperti ungu.
2. Hanya es yang tidak aneh-aneh, seperti es teh, es kelapa muda, es buah, atau es sirup Marjan.
3. Ketika tidak ada pilihan minuman lain.
4. Ketika cuaca sangat panas.
5. Ketika sedang tidak baik-baik saja.
0 Respon