Hari Pertama Pindah Kerja
Hari ini adalah hari pertama aku bekerja di tempat baru. Yang aku rasakan pertama kali tentu saja suasana yang baru. Suasana yang jauh berbeda dari tempat yang sebelumnya.
Aku berangkat jam sembilan
mengendarai motor. Jarak dua kilo mustahil dilangkahi dengan jalan kaki. Sepeda
sepertinya cukup menarik untuk dijadikan kendaraan, 20 menit mengayuh sangat
pantas untuk disebut olahraga. Tapi di rumah, tidak ada sepeda kecuali sepeda
kecil keponakan. Mau tak mau, paling ideal untuk menembus jalanan praneman
adalah menggunakan motor.
Berhubung adikku belum
berangkat, aku menggunakan Vario untuk menemani pengalaman bekerja pertama. Sampai
di perempatan Jrebengkembang setelah melewati sawah praneman, jalanan
menunjukkan keramaiannya. Mengambil kanan setelah merasa cukup ruang dari lalu lalang
pejalan, aku lurus sebentar lalu belok kanan tepat di samping Alfamart. Inilah tempat
kerjaku sekarang.
Dalam ruangan yang berukuran
sekitar 5x5 itu, tampak bos sedang menancapkan kain asahi di paku-paku—atau
yang sering disebut dengan proses nikel. Istrinya yang sedang hamil tua, tampak
membersamainya sekadar melihat. Aku masuk mengucapkan salam. Tanpa basa-basi
yang panjang, setelah mengganti musik dari saluran blootute hape, aku kembali
bekerja, mengulang hal yang sudah tiga tahun aku lakukan.
Jika ditanya apa yang
membedakan tempat sekarang dengan tempat dulu, maka jawabannya: banyak. Dari segi
keramaian saja misalnya, terletak di samping jalan raya, lebih-lebih tepat di
samping minimarket, banyak kendaraan berlalu lalang, bising pastinya. Banyak manusia
yang aku jumpai. Berbeda di tempat lama yang cenderung sunyi dan cocok untuk
berkontemplasi. Urusan suasana, tempat lama tentu aku rindukan, tapi potensi
melihat cewek cantik, sangat besar kemungkinan aku temukan di tempat sekarang.
Kedua mungkin soal disiplin.
Di tempat lama, dengan jarak yang begitu dekat, aku bisa men-delay berangkat
kerja atau mempercepat waktu kepulangan, mengingat bos belum tentu ada. Di
tempat baru, bos akan selalu ada, itu hal yang tidak bisa aku akali sehingga ke
depan disiplin memang akan sangat terterapkan. Sebetulnya bukan disiplin yang
bagaimana juga, hanya perasaan tidak enak kalau kebiasaan lama masih ngikut. Termasuk
juga aku akan kehilangan kecenderungan untuk mengecek hape.
Ketiga, keempat, dan
ke-seterusnya, mungkin akan aku tulis lain kali. Toh, masih satu hari bekerja
di tempat baru. Masih belum peka merasakan perbedaannya. Untuk kesan pertama
dalam perpindahan tempat kerja ini: yaaaa boleh lah.
10 Mei 2022
0 Respon