Malam yang Asing Di Sebuah Kamar
Adakah malam
yang lebih asing dari malam ini, pikirnya.
Bima masih berada di kamarnya saat malam datang.
Ia sama sekali belum menyentuh cahaya lain selain cahaya lampu kamarnya yang
remang. Di kamarnya yang berantakan, ia melamun, menangkap apa saja yang
melintas dalam pikirannya.
Seandainya waktu bisa diputar, ia tentu tidak akan
menolak ajakan Mei untuk berpacaran. Dipikirannya dulu, Mei hanya cari
perhatian tanpa menjadi dirinya sendiri. Bima tidak suka dengan hal apapun yang
tidak apa adanya.
Sekarang, berseliweran di Instagramnya foto-foto
Mei bersama suami dan anaknya yang menggemaskan. Mei tampak begitu anggun
menjadi seorang ibu dihadapan anaknya, juga sangat patuh di depan suaminya.
Bima lupa, siapapun bisa berubah, termasuk Mei. Mei benar-benar menjadi dirinya
sendiri sekarang. Ia menyayangkan dirinya sendiri, kenapa ia dulu tidak
mengiyakan saja ajakan Mei dan kemudian menuntunnya menjadi dirinya sendiri.
Seandainya waktu bisa diputar, ia tentu lebih
memilih kuliah daripada sok idealis berjuang menjadi penyanyi. Jika ditarik
waktu yang panjang, harusnya ia sudah sarjana. Barangkali pula, ia sudah
berkerja di sebuah perusahaan mentereng karena kecerdasan yang tak diragukan.
Bayangkan, saat di sekolahnya dulu dari SD sampai SMA, tidak pernah ia keluar
dari rangking tiga besar. Setiap kejuaraan yang diikuti, selalu ada piala yang
dibawanya pulang.
Namun, ia lebih memilih menyanyi dan menyanyi,
dari panggung ke panggung. Mencoba keberuntungan di setiap audisi. Seperti yang
kita tahu, yang selanjutnya menghampiri bukanlah keberuntungan, melainkan
pendemi yang membuat idealismenya mulai mati. Tak ada lagi job nyanyi. Di
kehidupannya kini, yang tersisa hanyalah bunyi-bunyian token listrik yang
sekarat nyaris mati.
Bunyi itulah yang menyadarkannya dari lamunan. Ia
segera berdiri dan keluar dari kamar. Akhirnya ia bersinggungan juga dengan
cahaya lain selain cahaya kamarnya.
Dengan tenang, ia berjalan memunggungi rumahnya
menuju konter yang jauhnya tidak sampai tiga ratus meter. Dalam langkahnya yang
tidak ragu, ia melantunkan lagu patah hati bersamaan dengan jemarinya yang
membuka Instagram Mei.
0 Respon