Malam yang Asing Di Sebuah Kamar

by - September 13, 2022


Adakah malam yang lebih asing dari malam ini, pikirnya.

Bima masih berada di kamarnya saat malam datang. Ia sama sekali belum menyentuh cahaya lain selain cahaya lampu kamarnya yang remang. Di kamarnya yang berantakan, ia melamun, menangkap apa saja yang melintas dalam pikirannya.

Seandainya waktu bisa diputar, ia tentu tidak akan menolak ajakan Mei untuk berpacaran. Dipikirannya dulu, Mei hanya cari perhatian tanpa menjadi dirinya sendiri. Bima tidak suka dengan hal apapun yang tidak apa adanya.

Sekarang, berseliweran di Instagramnya foto-foto Mei bersama suami dan anaknya yang menggemaskan. Mei tampak begitu anggun menjadi seorang ibu dihadapan anaknya, juga sangat patuh di depan suaminya. Bima lupa, siapapun bisa berubah, termasuk Mei. Mei benar-benar menjadi dirinya sendiri sekarang. Ia menyayangkan dirinya sendiri, kenapa ia dulu tidak mengiyakan saja ajakan Mei dan kemudian menuntunnya menjadi dirinya sendiri.

Seandainya waktu bisa diputar, ia tentu lebih memilih kuliah daripada sok idealis berjuang menjadi penyanyi. Jika ditarik waktu yang panjang, harusnya ia sudah sarjana. Barangkali pula, ia sudah berkerja di sebuah perusahaan mentereng karena kecerdasan yang tak diragukan. Bayangkan, saat di sekolahnya dulu dari SD sampai SMA, tidak pernah ia keluar dari rangking tiga besar. Setiap kejuaraan yang diikuti, selalu ada piala yang dibawanya pulang.

Namun, ia lebih memilih menyanyi dan menyanyi, dari panggung ke panggung. Mencoba keberuntungan di setiap audisi. Seperti yang kita tahu, yang selanjutnya menghampiri bukanlah keberuntungan, melainkan pendemi yang membuat idealismenya mulai mati. Tak ada lagi job nyanyi. Di kehidupannya kini, yang tersisa hanyalah bunyi-bunyian token listrik yang sekarat nyaris mati.

Bunyi itulah yang menyadarkannya dari lamunan. Ia segera berdiri dan keluar dari kamar. Akhirnya ia bersinggungan juga dengan cahaya lain selain cahaya kamarnya.

Dengan tenang, ia berjalan memunggungi rumahnya menuju konter yang jauhnya tidak sampai tiga ratus meter. Dalam langkahnya yang tidak ragu, ia melantunkan lagu patah hati bersamaan dengan jemarinya yang membuka Instagram Mei.


You May Also Like

0 Respon