Tulisan Saat Pergantian Usia

by - September 13, 2022

 

18 Agustus 2022

Tepat di hari ulang tahunku hari ini, aku harus menerima kenyataan pahit. Selasa dini hari, motorku dicuri bersama motor miliknya Nanang. Sama sekali tidak ada rasa marah, kecewa, atau bersedih yang aku rasakan. Aku sudah berada dalam tahap pasrah. Sehingga, kejadian ini sama sekali tidak bisa mengusik ketenangan hidupku. Aku tetap bersikap seperti biasanya.

Tentunya kejadian ini menjadi pelajaran besar bagiku untuk melangkah ke depan. Apalagi usiaku sudah beranjak dewasa, 23 tahun, sudah waktunya untuk menata ulang merancang semuanya lagi dari nol.

Aku gemas dengan nasibku yang semacam ini. Tapi aku tahu ke mana aku akan melampiaskan kegemasan ini. Aku ingin menempa diri sekeras mungkin untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Tidak ada yang mudah. Aku hanya ingin meningkatkan kualitas hidupku dengan mengusahakan cara apapun. Aku ingin menunaikan apa kebutuhanku, apa keinginanku, apa yang ingin aku miliki dalam kehidupanku.

Aku ingin berat badan naik, aku ingin hidup sederhana dan santai, aku ingin punya kekasih yang asik, aku ingin bisa menularkan semangat kepada orang-orang, aku ingin bermanfaat bagi diri sendiri. Kehidupanku harus diliputi dengan kebahagiaan dan kebahagiaan. Membaca buku, menulis cerita, berolahraga, beropini akan sesuatu, dan lain halnya.

Sudah 23 tahun. Kapan lagi waktunya untuk membangun semuanya lagi dari awal kalau bukan sekarang. Tuhan memang sedang menjewerku agar aku segera bersungguh-sungguh kalau ingin sesuatu. Bukan hanya diam di tempat dan cuma menunggu kesempatan datang. Justru aku harus bersiap-siap untuk menunggangi segera jika kesempatan datang.

Sederhana saja sebenarnya mempersiapkan itu semua. Pertama, aku hanya perlu bangun lebih pagi dan melakukan olahraga seminggu setidaknya tiga kali. Berlanjut bekerja dengan pikiran senang. Sore hari atau malam tinggal membaca buku dan menulis sebanyak-banyaknya. Sesekali beropini akan sesuatu. Segalanya harus berjalan rutin untuk mencapai target terbaik pencapaian yang ingin aku raih. Hidup bisa berjalan sesuai rencana kalau aku bahagia menjalani setiap waktu yang berjalan.

Tidak kok. Aku sama sekali tidak membenci diriku sendiri. Pun tidak membenci kehidupan ini. Semakin ke sini aku merasa semakin memiliki spiritualitas yang tinggi untuk memaknai kehidupan apapun peristiwa di dalamnya. Pikiranku sekarang jauh lebih sederhana, masih hidup dan bisa makan setiap hari saja sudah menjadi hal besar yang patut disyukuri. Bahwa hidup tidak perlu punya pencapaian yang wah atau apa. Ya yang rileks rileks saja.

Soal masa depan, aku kok begitu yakin kelak kaya raya, punya lingkup pertemanan yang sehat, punya istri yang cantik dan cerdas, dan dipenuhi dengan keberuntungan. Yakin sekali aku.


You May Also Like

0 Respon