Usaha Healing yang Gagal

by - September 13, 2022

Saat saya dan Nanang sedang melaporkan kasus pencurian motor kami di Polsek, kami mencoba bersikap tenang. Salah satunya dengan mencoba bercanda.

"Wis, gak usah kuatir Nang. Bar iki kita healing. Kita healing ke Dieng," ucap saya di ruang Kasatreskrim disela-sela pak polisi mengetik laporan kami.

"Tapi aku mbonceng awakmu, yo?" saya menambahi.

Untungnya selera humor Nanang bagus juga. Ia langsung menimpali.

"Ojo. Motorku ilang. Motormu wae piye."

Dengan empuk langsung saya sambar, "lho, wekku podo wae sik ilang."

Gerrrrrrr. Saya, Nanang, dan dua polisi di ruang itu tertawa. Tertawa getir tentu saja.

Kemarin, akhirnya kami jadi ke Dieng sekalipun motor kami belum ditemukan. Sudah barang pasti kami mbonceng.

Bersamaan dengan Dieng Culture Festival, kami healing. Bersenang-senang. Bernyanyi. Menyalakan api unggun. Melambungkan lampion bersama harapan. Melupakan segala beban.

Di antara proses healing itu, kami juga berkenalan dengan orang-orang. Termasuk orang-orang baru yang mendirikan tenda di depan tenda kami.

Hingga kemudian, kami mendapati kabar, salah satu teman baru kami kemalingan hape saat berdesakan menuju panggung utama. Hape Samsung A23 kalau tidak salah. Harganya nyaris 4 juta.

Duh, jane konsep healing ki piye ta????? Wkwkwkwk

You May Also Like

0 Respon