Cara Mencontek yang Hemat, Cermat, dan Bersahaja ala Syariful Anam
Sebelum pembahasan, saya bingung nantinya mau pakai kata mencontek atau menyontek. Okelah, karena saya tidak tahu kata mana yang sesuai KBBI, saya pakai kata mencontek saja ya. Kalau pakai kata menyontek, bayangan saya mengalih ke sepak bola. Ya pemirsa, apa yang terjadi. Gol gol gollll. Jebret. Sontekan Evan Dimas mampu membawa indonesia unggul 1-0 dari Argentina. Tetep pakai mencontek saja ya.
Mencontek merupakan perbuatan untuk memperoleh jawaban dengan cara yang tidak diperbolehkan, baik oleh MUI ataupun pemerintah. Akan tetapi meskipun ini adalah pelanggaran, namun kita tidak akan dipenjara jika melakukannya. Karena mencontek tidak ada pembahasannya dalam undang-undang.
Meski demikian, bagaimanapun mencontek adalah hal yang harus dihindari oleh seorang pelajar. Apalagi konon katanya mencontek merupakan bibit timbulnya korupsi.
Menurut pengamatan dangkal dan pengalaman pribadi, mencontek banyak jenisnya. Dari cara yang easy sampai hard. Semua memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda.
Berikut, 3 cara mencontek yang umum dilakukan siswa. Nomer 5 buat kamu pingin njengkang.
1. Melihat punya teman
Cara ini paling umumnya umum. Mencontek model ini perlu dipastikan targetnya yang pintar. Jangan sampai sudah sekuat tenaga mencurahkan daya upaya mencontek, namun sia-sia karena jawabannya salah sebab yang dicontek adalah yang tidak pandai.
Cara satu ini tidak efisien dan merepotkan. Konsentrasi pecontek terbagi, antara melihat jawaban, memastikan tidak ketahuan korban, dan menghindari pandangan guru penjaga.
Sungguh, cara ini tidak dianjurkan bagi para pelajar. Kemungkinan resikonya lebih besar. Selain bisa kepergok guru, juga bisa membuat tubuh pegal-pegal. Pasalnya cara demikian melibatkan seluruh bagian tubuh dalam waktu yang cukup lama. Mata yang selalu manteng. Tangan yang selalu siaga. Kepala yang tengok kanan-kiri. Dada yang tegak-bungkuk. Kaki yang nendang-nendang. Tentunya hal ini bisa membuat nyeri dua hari dua malam.
Namun jika anda ingin tetap mencoba, tetap masih bisa dilakukan. Cara ini dapat disiasati dengan melakukan pemanasan tubuh sebelumnya. Atau dengan siap sedia geliga setiap saat.
2. Memakai kode khusus
Dalam mencontek, salah satu syarat mutlaknya adalah tidak ketahuan penjaga. Maka pencontek yang baik, harus memiliki kemampuan mengelabuhi yang baik. Percayalah, satu cara ini sudah tidak asing di telinga anda, yaitu memakai isyarat atau kode khusus.
Dalam pengaplikasiannya, bentuk cara ini bermacam-macam. Tergantung kreativitas siswanya. Namun yang paling umum adalah menggunakan isyarat tangan dan isyarat gestur.
Untuk isyarat tangan, umumnya adalah mengacungkan satu jari berarti A, dua jari B, tiga C, empat D, dan lima E. Sedangkan isyarat gestur, misal dengan membungkuk, menggeleng, meletakkan telunjuk ke bibir, garuk-garuk kepala, atau mengetuk meja.
Patut dicatat bahwa dalam cara ini harus ada kesepakatan sebelumnya antar pecontek supaya terjalin pemahaman yang sama. Selain itu juga perlu terbiasa bersama agar rasa kemistri makin menguat.
3. Membawa contekan
Dibanding dua cara sebelumnya, cara ini lebih praktis. Bahkan bersifat egois. Hanya saja perlu persiapan matang sebelumnya. Persiapan itu tentu saja dengan mencatat contekannya. Materi ditulis di secarik kertas, biasanya ditulis sekecil mungkin agar memuat banyak tulisan.
Selanjutnya, contekan bisa disimpan dimana saja dan relatif aman karena bentuknya yang kecil. Disinilah kepraktisannya. Contekan bisa ditaruh di laci, di saku, di dalam bolpoin, atau bisa juga diselipkan di peci maupun topi. Bukan hanya itu, eksekusinya juga praktis. Contekan bisa dilihat denan pura-pura garuk rambut lalu lepas peci. Atau diletakkan di belakang lembar soal. Atau dengan gestur melihat tinta bolpoin. Dengan begitu, mencontek sangat kecil untuk dicurigai.
Namun, mencontek dengan cara ini meskipun praktis tetap harus hati-hati. Kalau sampai ketahuan, ada barang bukti yang bisa dibawa ke pengadilan sekolah. Waspadalah. Waspadalah. Tetapi jauh sebelum itu, pastikan contekan yang ditulis sesuai kisi-kisi.
*****
Setidaknya, tiga cara inilah yang paling umum dilakukan pelajar di sekolah manapun. Mengingat, mencontek adalah sesuatu yang prularis. Tidak memandang agama, suku, ras, dan etnis manapun.
Namun begitu, saya selaku penulis artikel ini yang juga berpengalaman dalam contek-mencontek, menghimbau untuk mengerjakan soal dengan jujur. Ingatlah, bapakmu tidak pernah mengajarimu mencontek. Yah, meski memang bapakmu tidak pernah sekolah. Sadarlah nak, di tanganmulah masa depan bangsa ini. Mau jadi apa kamu?
Syariful Anam, pecontek yang baik hati, rajin menabung dan tidak sombong.
0 Respon