Cinta Dalam Pengumuman

by - Desember 21, 2017

Belum sejam ditempel, pengumuman itu sudah langsung mampu menarik perhatian penduduk. Warga berbondong-bondong mendekat dan melihat apa yang tersaji dalam selembaran itu.

Sebuah pengumuman amat menghebohkan. Berisi seperti lowongan. Namun berbau perjodohan.

Dicari lelaki untuk dijadikan suami. Dengan syarat: soleh, setia, hafal pancasila, bertanggung jawab, amanah, jujur, baik hati, rajin menabung, dan tidak sombong.

Begitulah bunyi isi pengumuman yang terdengar setelah dibaca Sodrun dengan lantang.

Keheranan mulai muncul. Orang-orang tampak linglung. Perempuan mana yang menulis pemberitahuan segila ini, begitulah kebingungan mereka. Sebagian lain hanya abai. Katanya, ini hanya kerjaan iseng saja. Namun ada juga yang hanya diam. Diam dengan hati tersenyum, bahwa pengumuman ini benar-benar ditulis oleh seorang wanita.

Sodrun, salah seorang yang berdiri dikerumunan itu, termasuk yang diam. Wajahnya yang sumringah membuatnya mudah untuk ditebak, bahwa ia termasuk yang gembira dengan pengumuman ini. Mengingat pemuda 27 tahun ini masih menjomblo, cuma dialah yang berambisi untuk menjadi lelaki yang memenuhi syarat.

Konon, lelaki ini telah diputuskan12 kali dan pernah memutuskan 6 kali. Bukan bukan. Bukan karena ia tidak setia dan jahat pada wanita. Namun justru karena kebaikan hatinya. Ia diputuskan dengan alasan terlalu baik. Dan ia memutuskan sebab dirinya dikhianati oleh wanita sebab ketidakpernahmarahannya.

Dua hari berlalu. Usai memastikan bahwa dirinya telah memenuhi syarat. Kembalilah ia ke papan pengumuman. Dilihatnya selembaran pengumuman itu sudah tak ada. Hilang. Sedihnya lagi, lelaki ini belum mengantongi siapa nama wanita yang pernah memasang pengumuman itu.

Merasa kehilangan calon jodohnya, Sodrun akhirnya melakukan pencarian. Ditelusurinya setiap gang-gang kampung dan ditanyai setiap penduduk yang ia jumpai. Tapi nihil. Tak ada yang tahu. Ia pun frustasi dan memutuskan pulang.

Dalam perjalanannya kembali ke rumah, langkah kakinya terseok-seok. Ia tergila-gila dengan wanita si penulis pengumuman yang belum diketahui namanya itu. Sampai tiba di tempat pengumuman tadi, ia menghentikan langkahnya. Ia kembali menatap papan itu. Lama sekali. Bagaimana caranya menemukan wanita itu. Begitulah pertanyaan dalam dirinya.

Sampai kemudian, terpikirlah satu cara. Tangannya langsung mengambil spidol dan selembar kertas. Pikirnya, hanya dengan menulis pengumumanlah ia dapat ditemukan. Maka, ditulislah dan ditempellah pengumuman itu yang bunyinya;

Dicari perempuan yang pernah menaruh pengumuman disini. Bahwa ada seseorang yang telah memenuhi syarat menjadi suaminya.

Lantas setelah itu, ia pulang. Sementara satu persatu warga mulai membaca pengumuman. Semakin ramai dan ramai. Sampai heboh. "Siapa ini yang menempel pengumuman disini. Memangnya tak tahu apa, kalau kemarin ada wanita yang ditangkap dan dipenjara karena ini." Ujar salah satu warga.

Sehari berikutnya, aparat desa mendatangi rumah Sodrun. Alih-alih dapat berita bagus, lelaki ini justru dibawa ke kantor kelurahan. Disana ia diintrogasi akibat ulahnya memasang pengumuman tanpa seizin aparat desa sampai membuat kehebohan masyarakat. Ia akhirnya harus masuk penjara mempertanggungjawabkan tindakannya.

Akan tetapi, bukannya marah atau kecewa. Lelaki yang sedang dirudung asmara ini malah menerima saja tanpa pembelaan. Ia masuk satu sel bersama seorang wanita yang tak dikenalnya. Wanita ini juga baru kemarin masuk sel ini. Juga karena ulah yang sama.

You May Also Like

0 Respon