Alasan klise tidak menulis
Usai dua hari ini saya tak menulis karena alasan yang begitu monoton, karena malas. Malam ini saya mau menulis lagi dan menghapus catatan buruk itu. Akhir-akhir ini saya memang sedang melatih konsistensi menulis setiap harinya. Dan dua hari itu merupakan dosa besar bagi saya. Saya mau menebusnya. Saya mau kembali menulis. Yah, meskipun tulisan dengan tingkat kemonotan yang itu-itu lagi.
Saya mau curhat.
Ada beberapa hal dan alasan klise yang sering menghambat semangatku untuk menulis.
Pertama, karena tak ada yang baca tulisanku.
Ini mungkin perasaanku saja. Tapi kalau mau lihat statistik hasilnya sungguh 'oh no'. Setiap postingan di fb rata-rata yang like cuma 15. Itupun saya dapati bahwa like itu like buta, hanya like tanpa baca. Kan sama saja bohong.
Sementara blog lebih parah lagi. Tak ada yang baca satu pun. Ya yang baca saya sendiri. Bisa dibilang inilah sebuah kemandirian. Nulis posting baca like komen sendiri. Kan nyesel. Lalu apa gunanya menulis kalau tidak untuk dibaca.
Kedua, blog yang amburadul.
Saya memang belum tau membangun blog yang kokoh, karenanya dari dulu tampilannya ya begitu tok. Gak ada mewahnya sitik pun. Kalau ibarat rumah, ini rumah yang masih pake pager dan welid yang kalo hujan gak bisa tidur.
Sebenarnya sih saya oke-oke saja dengan tampilan blog yang sekarang. Namun hal yang paling mengganggu bagi saya adalah style tulisannya. Secara tampilan, menurut saya style times new roman lebih elegan dan wibawa untuk digunakan. Tapi apa daya yang ada di blog saya ini type arial, yang dari segi tampilan merusak mood membaca. Bisa saja sih saya menggantinya. Tapi ini kendalanya, kendalanya ada di poin berikutnya.
Ketiga, saya belum punya hape canggih ataupun laptop.
Yakin puo, apapun usahanya haruslah gawan. Termasuk menulis, harus gawan ketikan, bisa hp bisa laptop. Dua benda ini yang sejak dulu saya inginkan dan belum saya gapai.
Selama ini mutlak aktivitas menulis saya hanya bertumpu pada bolpoin dan kertas sebelum akhirnya menuliskannya di hp milik mas untuk diposting di fb atau blog.
Dipikiran saya, seandainya saya punya hape, tentu akan meningkatkan kemampuan menulis. Dalam arti saya bisa sering menulis sekali jadi. Jadi saya bisa menulis dimana saja dan kapan saja. Bandingkan dengan kertas, apa iya di tempat ramai kita mau nulis buka buku.
Hape saja tak punya apalagi laptop. Ini dia yang saya begitu inginkan: laptop. Dengannya saya bukan saja mau memperkokoh blog dengan mudah namun juga bisa untuk belajar yang lain semisal potoshop, corel, dll.
Tapi dari kesemua itu, kenyataan memang harus diterima dengan damai. Bahwa saya tak punya hp dan laptop untuk sekarang. Untuk sekarang saja, kelak setelah nulis ini saya tekadkan untuk punya dan pasti punya.
0 Respon