Mendadak Mendung

by - Juli 31, 2022

 

cerpen anam sy

Ada sebuah pagi di mana aku merasa, itulah pagi terindah yang pernah ada. Pagi yang membuatku bersemangat bangun dari tidur. Pagi yang meyakinkanku untuk menaklukan dunia ini. Pagi yang lain dari biasanya.

Jam sembilan nanti, aku akan bertemu seorang perempuan yang aku kenal lewat Twitter. Nama akunnya flower. Dia belum mau mengatakan nama aslinya sebelum kami bertemu.

Dua bulan yang lalu, sebuah DM masuk di Twitter-ku. Perempuan ini.

"Boleh mutualan, kak"

Aku membuka profilnya, mencoba mengerti barangkali dia bukan orang asing. Sialnya, fotonya sedang memakai masker sehingga cukup sulit untukku menebak. Aku juga tak menemukan foto lain ketika mencarinya. Hanya ada foto-foto buku yang ia posting. Dia pasti pembaca buku yang baik, pikirku.

"Sejujurnya saya suka tulisan-tulisanmu. Makanya saya pingin kenalan. Boleh?"

Dari mana dia membaca tulisan-tulisanku. Cuitanku selama ini saja bahkan hanya berisi makian dan sambat.

Aku membuka profil Twitter-ku. Di sana ada foto profil, nama akun, keterangan: manusia biasa, dan tautan blog pribadi. Ya, dari blog. Aku menduga dia membaca tulisanku dari sana. Pertanyaannya, kenapa ada link blogku. Aku sendiri lupa kapan pernah menautkannya.

Menjumpai seorang yang baru sama halnya bertemu dengan pengalaman baru. Ada ketidaksiapan di sana yang menarik keraguan apakah ini akan diteruskan atau tidak. Lebih-lebih urusannya sama perempuan.

Yang terjadi selama ini, setiap kali aku mendekati perempuan yang aku suka, perkaranya selalu menjadi tidak mudah.

Aku pernah menyukai temanku sendiri. Dia menjadi alasan untuk membuatku menulis puisi. Membuat aku berjingkrak di suatu malam setelah melakukan percakapan yang panjang. Juga membuatku gugup ketika bertemu.

Perkaranya menjadi tidak mudah ketika kedekatanku dengannya membawanya untuk bercerita, ia ingin punya kekasih yang mampu menuntunnya. Dan menurut dia, umur menjadi parameternya. Sejak itu aku tahu, duniaku mendadak kiamat.

Tetapi itu dulu. Aku ingin melupakannya dan membuat cerita baru yang lebih punya asa.

Aku jadi teringat kalau pagi ini aku ada janji. Aku harus mandi, aku harus tampil rapi dengan parfum wangi.

Sesaat sebelum aku ingin menuju kamar mandi, "ting", sebuah notifikasi muncul. Darinya.

"Eh, sebetulnya kamu umur berapa, sih?"

 

31 Juli 2022

You May Also Like

0 Respon