Grafik Perubahan Seorang Anam Sy
Sebagai manusia pada umumnya yang mengalami perubahan. Seorang Anam Sy juga punya hal-hal yang berkaitan dengan perubahan. Banyak sekali yang berubah dari aku dulu yang seperti itu menjadi aku sekarang yang seperti ini. Sepatutnya menjadi alasan untukku mensyukuri semua ini. Karena menurutku sendiri, perubahan ini adalah perubahan yang tidak pernah kuduga sebelumnya, perubahan tidak terencana. Sekarang aku jauh lebih baik dari aku yang dulu, dilihat dari segi manapun. Pemalu menjadi pemberani. Pesimis menjadi optimis. Canggung menjadi percaya diri. Semuanya mengarah menuju perubahan yang lebih baik.
Bicara Anam yang dulu adalah bicara bocah yang paling pemalu. Yang selalu menghindari yang namanya keramaian. Yang hanya bermain dalam radius 500 meter dari rumah. Yang hanya diam ketika bertemu orang lain. Yang selalu menyendiri dan memojok di sudut kelas. Yang pernah nangis atas pengkhianatan penjual es kacang ijo karena mengantri pertama tapi dapat terakhir. Yang tak pernah jajan karena tak mau mengantri lagi. Yang kalau mendapat giliran membaca dikelas, tubuhnya gemetar, dan membacanya seperti berbicara sendiri. Yang tak mau bicara kepada bapak meski sepatu sobek. Dan yang paling bingung kalau ditanyai cita-cita oleh ibu guru. Aku pikir, kecilku begitu menyedihkan dan hampir tak ada harapan gemilang dimasa depan. Kasihan sekali.
Masa SMP, inilah titik awal kebangkitan seorang Anam kecil. Diam-diam aku ini ternyata pintar juga. Dikelas tujuh semester dua, secara mengejutkan masuk peringkat 6 dari 35 murid. Pencapaian terhebat dalam sejarah pendidikanku, karena selama 6 tahun di MI WS Kebonrowopucang tak sekalipun pernah merasakan 10 besar. Jangankan 10 besar, masuk 25 besar saja tidak pernah. Kecuali memang hasil UN, tapi saya kira ada kesalahan dalam proses penilaiannya. Masak aku UN rangking 2 se-sekolahan. Rasanya seperti penghinaan, saking tidak percayanya. Tapi sudahlah, kebetulan saja namanya. Kembali, hal inilah yang menjadi perubahan yang pertama kalinya dan mendorong adanya perubahan kedua, ketiga, keempat, dst.
Perubahan nomor dua adalah dipilihnya aku menjadi ketua kelas 8A. Pemilihan yang tidak demokratis menurut saya. Aku dipilih karena dianggap lebih pintar dari kandidat lain. Jelas alasan ini mengandung unsur pendeskriminan dalam hal kepandaian. Tapi apa boleh buat. Anam waktu itu masih pemalu dan belum berani mengumpulkan massa untuk demo menolak hasil pemilihan ini. Kesialan nomer lima puluh tiga bagiku.
Meski dalam keterpaksaan. Menjadi ketua kelas adalah sebuah kesepakatan bersama yang tak boleh diganggu gugat. Mau tidak mau, suka tidak suka, harus dijalani dengan bagaimanapun. Tapi ternyata, disinilah aku bisa belajar banyak hal. Mulai berkomunikasi dengan orang lain. Berani masuk kantor guru dan ruang TU. Berani minta ijin ketoilet. Berani kencing dan BAB ditoilet. Berani menyontek teman. Berani menjadi pemimpin doa dihadapan ratusan murid lain. Dan banyak hal lain yang lelah kalau aku ketik semuanya disini.
Dalam perjalanan menemukan perubahan-perubahan ini. Saya mencatat kalau banyak perubahanku yang lahir setelah berhadapan dengan situasi yang sulit. Seperti contohnya tadi, dipilih menjadi ketua kelas. Sulit sebenarnya menjadi ketua disaat saya sendiri masih pemalu, ingusan, dan diam-diam nangisan serta ngentutan. Tak tahunya, dari situasi inilah muncul dorongan untuk melakukan sesuatu karena kesadaran akan tanggung jawab. Dan jadilah aku sekarang ini. Sejujurnya saya perlu berterima kasih pada teman-teman yang dulu menjerumuskanku menjadi ketua. Terimakasih Yaman, Ulul, Yahya, Muslimin, Adit, dan yang lainnya.
Semenjak itulah Anam kecil mulai menemukan dirinya. Menjadi bocah yang periang, pemimpi, pemberani, pejuang, dan mungkin pelawak. Dititik ini, aku seperti sudah menemukan jalur yang bagus. Perjalanan berikutnya akan kunikmati tanpa ada kekhawatiran. Masa depan seperti sedikit bercahaya, meski sekecil lilin yang masih tersisa tiga centi. Semua ini tentu jika dibanding masa dulu jauh lebih baik. Pemikiran sedikit lebih dewasa, selalu optimis, berorientasi kedepan, dan punya peta kemana aku langkahkan kaki ini selanjutnya.
Lanjut postingan selanjutnya
0 Respon