Masih tentangmu

by - Juli 07, 2017

SULIT, itulah satu kata untuk menggambarkan perasaanmu itu. Perasaan yang menurutku tersembunyi rapi dibalik keacuhanmu padaku. Seperti yang kukatakan tadi, kau memang sulit untuk ditebak bagaimananya. Karena selama ini yang kau tunjukkan padaku adalah; tak mau tau, acuh, dan gengsi. Pertunjukkan yang amat memuakkan. Kalau saja aku tak betul-betul memahamimu. Tak mungkin sampai segila ini aku mengejarmu.

Sepertinya tepat kalau aku menganalogikan dirimu ibarat buah-buahan -jeruk, mangga, atau rambutan- ditangan para penjual. Penjual bisa saja mengatakan buah ini manis, enak, asam, dan lain-lain. Itu hanya ngawur saja sebetulnya. Rasa sebenarnya akan diketahui kalau sudah dibeli dan dimakan. Itu artinya harus dulu memiliki untuk bisa mengetahui. Analogi ini sangat cocok disandangi olehmu yang gengsi, acuh, dan sok tak tau.

Jika kembali merujuk keanalogi tadi. Kepada siapa saja yang ingin mengetahui perasaanmu dibalik sifat-sifatmu yang sok itu. Maka harus lebih dulu memilikimu. Dalam artian lebih spesifik, adalah menjalin hubungan denganmu. Tentu dengan sifatmu yang gengsi, acuh, dan sok tak tau itu, sangat sulit bagimu untuk menjadi daya tarik bagi lelaki diluaran sana.

Mustinya kamu bersyukur pada Yang Maha Cinta sekarang. Karena aku disini, meskipun belum memilikimu. Sudah sedikit memahami perasaanmu dibalik dirimu yang gengsi, acuh, dan sok tau. Aku tahu, semua yang kau lakukan ini semata-mata untuk menutupi perasaanmu, terkhusus kepadaku. Sebenarnya aku tahu, kalau kamu sudah paham akan isyarat yang ada dalam puisi yang aku kasih kemarin. Tapi kamu masih ngeyel dengan pura-pura tidak tahu. Sudah.. ngaku saja. Aku lebih suka. Kau memang terkenal pintar menyembunyikan rasa. Tapi ingat, aku lebih pintar melacak sebuah rasa. Mau bagaimanapun kau menyembunyikan hal itu, baik dengan gengsi, acuh, maupun sok tidak tau. Akan kutemukan rasa itu juga dengan cara apapun dan bagaimanapun. Karena rasa akan berhadapan dengan rasa.

Dan aku disini. Dengan percaya diri mengatakan kalau kau juga mencintaiku. boleh meragukan kepercayaanku ini. Tapi cobalah tanya pada diri sendiri, kalau tidak membenarkan. Asal kau tau, rasa selalu menjaga kejujurannya.

Sekali lagi, aku mencintaimu.

You May Also Like

0 Respon