Me-NOL-kan Kegelisahanku
Malam ini adalah malam pertama untuk memulai kembali. Dimulai dari nol yang kosong. Kesalahan dan kekurangan yang lalu anggap saja sebagai pembelajaran serta proses pendewasaan. Masa depan sudah didepan mata, seharusnya lebih mendewasa. Mengenal banyak manusia menjadi target utama. Musti banyak bergerak, karena semuanya tidak lagi bisa dengan menunggu, dekati.
Aku semestinya seperti anak kecil saja. Yang polos, yang pingin mengerti banyak hal, dan yang banyak mencari tahu dengan tanpa malu bertanya apa saja. Kelemahanku ada pada sesuatu yang aku sadari adalah ranahku sendiri, yaitu mental. Ini soal keaktoran, tentang ekspresi, emosi, dan karakter. Aku aktor yang tak tahu diri. Sementara teman-temanku yang kukira tak paham hal tadi, justru merekalah aktor-aktor nyata dalam kehidupan mereka. Bukan seperti aku ini.
Akhir-akhir ini ada hal yang amat membuatku berat memikulnya, berbentuk kesedihan dan kepedihan. Serasa sudah tidak tahan menahan beban ini. Ingin segera dengan keras membanting, meledakkannya.
Maka detik ini aku bersumpah kepada diri sendiri. Melakukan sekecil apapun yang kubisa, dengan siapapun, kapanpun, dimanapun, dan bagaimanapun. Kepada siapa saja yang kutemui, harus didekati, kenali, ajak ngobrol, jadikan teman akrab, curi ilmunya. Begitu seterusnya, dekati, kenali, akrabi, dan curi ilmunya. Didunia maya juga tak jauh beda, inbok, kenali, akrabi, curi ilmunya. Sesederhana itu sebenarnya, jika berhasil, lumayan lah, minimal sedikit membuat hidupku sedikit berwarna.
0 Respon