Tentang Story Telling-ku

by - Januari 21, 2022

 


Sehabis rutinan berzanji, aku memulai aktifitas malam Jumatku dengan scroll sosial media. Membuka twitter sebentar dan berlanjut melihat beranda youtube. Tak sengaja, aku menemukan sebuah postingan tentang story telling. Tema yang selama ini aku cari. Rasa penasaran akhirnya menggerakan mataku untuk menontonnya.

Sialan. Gokil ini. Kereeen. Ini yang selama ini aku cari. Kenapa aku baru tahu kalau ada orang yang asik begini. Itu adalah responku setelah menyaksikan seseorang berbicara monolog menceritakan sesuatu di kamera selama beberapa menit. Tak lama, aku melihat-lihat isi konten chanel-nya yang lain. Seseorang itu adalah Ferri Irwandi.

Selama ini aku selalu kagum dan iri dengan orang yang ahli berbicara di depan umum. Mereka berbicara di forum selayaknya berbicara kepada seorang teman. Lancar. Tanpa celah. Sebuah keistimewaan yang tidak aku miliki.

Bagiku, berbicara di depan umum menjadi tantangan tersendiri. Ini karena dulu aku adalah orang yang sangat pemalu. Jangankan berbicara di depan orang banyak, berkomunikasi dengan teman bahkan keluarga saja selalu canggung. Makanya tema story telling menarik perhatianku.

Aku menganggap, kemampuan story telling ini penting untuk dilatih. Terlebih, aku sekarang jadi ketua IPNU. Sebagian teman-temanku selama ini menganggap aku bisa berbicara di depan. Anggapan itu tidak salah juga. Aku memang bisa berbicara di depan. Tapi itu hanya terbatas pada konteks pembicaraan yang sama dan berulang. Bukan ‘bisa’ dalam arti sanggup mengutarakan suatu hal dengan begitu komunikatif. Untuk sampai titik itu, aku sama sekali belum sanggup.

Aku percaya semua keahlian bisa diusahakan. Bercerita dalam bentuk tulisan semacam ini adalah salah satu usahaku untuk belajar menstrukturkan gagasan yang ada dalam pikiran. Aku ingin lebih banyak belajar menulis. Aku ingin lebih banyak belajar story telling.

 

Pekalongan, 21 Januari 2022

You May Also Like

0 Respon