3 Pekerjaan yang Saya Pingini Sekarang
Sudah 14 bulan saya menjalani pengobatan dan masih belum kunjung sembuh. Tak ada aktivitas yang bisa saya lakukan selain nonton tv, fesbukan, dan menulis. Terkurung diantara empat dinding rumah selama ini menjadi hal yang paling membosankan yang pernah saya rasakan.
Barangkali karena itulah saya harus keluar dari kebiasaan ini dan menjejaki diri dengan kesibukan baru. Sebab menyibukkan diri adalah cara paling jitu mengalihkan perhatian pada penderitaan yang sedang dirasakan. Hal baru itu tak lain dan tak bukan adalah bekerja. Maka itulah saya pingin kerja sekarang.
Awalnya saya pikir baru akan mulai kerja ketika sudah sembuh nanti. Namun yang terjadi, sampai saat ini saya masih belum sembuh juga. Tentu kalau bekerja menunggu saya sembuh ya tak jelas karena tak tau kapan sembuh. Pikiran ini kemudian saya rubah, saya perlu bekerja supaya lekas sembuh. Dengan bekerja --yang mana itu belum pernah saya rasakan-- nantinya saya akan menemukan suasana baru sekaligus aktivitas baru. Bekerja inilah yang mampu melupakan penderitaan yang saya rasakan. Saya juga bisa lebih banyak bergerak baik pikiran dan fisik yang tentunya baik untuk kesehatan. Saya pikir, dengan bekerja saya bisa mempercepat kesembuhan.
Lebih dari itu, sebagai anak muda jaman now --meski lebih pantas disebut anak-anak karena masih belum tahu apa-apa-- wajib hukumnya untuk tidak berdiam diri di rumah, termasuk bekerja. Teman-teman se-sekolahan dulu juga sudah kerja semua kecuali saya. Saya juga sudah tidak tahan lagi ketika ada orang yang tanya pekerjaan saya apa. Disitu kadang saya misuh.
Saya sering merenung, saya ini anak muda macam apa. Masih muda kok hidupnya di rumah saja. Tidak keluar. Tidak kerja. Tidak belajar. Hidupnya tak jelas dan hanya muter-muter di kamar saja. Saya jelas malu. Anak muda macam apa aku ini?
Tapi saya juga tak berani menyalahkan keadaan karena sakit ini. Semua tentu ada rahasianya. Dan itu yang belum saya tahu.
Karena tenaga saya masih lemah, kerja yang saya harapkan juga kerja yang ringan dan tak perlu tenaga ekstra. Soalnya kemarin saja, saya ngangkat ember habis nyuci dari kali sampai rumah, pegel di lengan saya masih terasa sampai sekarang.
Setidaknya ada beberapa pekerjaan yang saya inginkan yang sangat bisa saya jalani tanpa tenaga ekstra. Otomatis bukan kerja seperti mboto ataupun nguli. Juga bukan njahit, itu pekerjaan yang payah menurut saya, kerjanya tiap pagi, siang, malam, kapan istirahatnya.
Mungkin inilah kerja yang bisa saya lakukan sesuai dengan keahlian dan tak perlu pengalaman sebelumnya.
1. Jaga Warnet
Alasannya sangat sederhana, karena kerja ini tak mengandalkan tenaga. Apalagi selama ini saya menganggap jadi operator ini sangat mudah dan begitu menguntungkan. Tinggal duduk, bisa internetan gratis, bisa main game, bisa fesbukan, bisa belajar blog, sambil makan, minum, selesai, gajian.
2. Jaga Toko
Tak ada kerja yang lebih mudah dari jaga toko. Apalagi toko yang dijaga adalah toko baru yang sepi. Bisa jadi menjaga toko menjadi aktivitas yang menyenangkan karena hanya seperti numpang duduk dan istirahat. Diwaktu sepi itu saya bisa gunakan untuk produktif menulis, sebab sepi membawa ketenangan, dan menulis bisa jadi lebih fokus. Bandingkan dengan ketika di rumah yang dikit-dikit dipanggil, dikit-dikit disuruh, jadi nggak mood nulis jadinya. Jaga toko adalah kerja yang saya cari, terlebih toko yang sepi dan gajiannya tetap, tak melihat seberapa banyak barang yang laku. Jaga toko menurut saya pekerjaan yang asyik. Karena makan gaji buta.
3. TU
Entah kenapa urusan berhadapan dengan komputer begitu saya sukai. Tak terkecuali saat di ruang TU yang banyak komputernya. Makanya saya pingin jadi staff TU. Sepengelihatan saya terhadap kinerja TU yang pernah saya temui saat sekolah, tak ada kesibukan TU selain saat menjelang ujian. Itu saja. Jadi selebihnya waktu luang, yang bebas digunakan untuk apa saja. Main game, fesbukan, yutuban, dll. Jadi TU itu gampang menurut saya. Kalaupun ada kesusahan, tinggal brosing pake komputer di depan. Selesai.
Itulah pekerjaan yang saya harapkan diawal-awal saya ingin mulai kerja ini. Untuk pengalaman pertama ini urusan berapa gajinya saya tidak terlalu memikirkan. Karena yang terpenting saya bisa keluar dari situasi membosankan ini yang sehingga mampu menyetabilkan emosi dan tak lagi mudah depresi. Dan saya bisa kunjung sembuh.
Namun sayangnya, teman saya sangat sedikit. Itupun tak ada yang sangat akrab. Jadinya informasi mengenai lowongan pekerjaan yang seperti di atas sangat sulit saya dapatkan. Terlebih teman-temanku juga kebanyakan penjahit semua. Dimana kalau sudah njahit, hidupnya hanya berkutik di depan mesin jahit saja sampai tak tau info-info loker beginian. Nah, kalau sampeyan tau info loker, langsung hubungi saya.
0 Respon